Dongeng Aceh II

Suaraku memang nyaring, tapi bukan untuk menipu anak yatim dan janda korban konflik. Dan aku tidak pernah menjual sepotong ‘ayat suci’ pun. Jika memang harus menipu, aku tidak akan menipu mereka, tapi aku akan menipu orang yang telah menipu kalian. Dek Nong, berikan aku seruling dan menyanyilah! Karena lagu musik jiwa. Begitulah kata Kahlil Gibran. […]

Dongeng Aceh I

Saat aku kecil, aku dipaksa mengaji oleh ayahku ke sebuah tempat pengajian. Memang dipaksa. Jauhnya tiga kilo meter. Di tempat pengajian yang ada masjidnya itu, ada sebuah buku, aku baca setiap malam. Buku itu tak berjudul dan tak ada nama penulisnya. Tapi katanya itu buku keramat. Sebuah buku dongeng yang dikeramatkan. Di sana tertulis, orang […]

Dongeng

Setiap malam aku duduk bersama para paman dan makcik yang berleha-leha melepas penat setelah seharian bekerja di sawah. Di bawah rumah panggung kami, hampir selebar lapangan bola yang diisi beberapa lumbung padi, yang memisahkan sekat antara keluarga yang berkerabat dekat, ada kursi tempat bersenda menjelang tidur malam. Beberapa tetangga baru pulang dari tambak dan bercerita […]