Pengko

HARI telah senja ketika Wak Lah baru saja selesai memotong rumput untuk sapi-sapinya. Rumahnya agak jauh dari tempat ia memotong rumput itu. Azan menggema. Wak Lah memutuskan untuk beristirahat sejenak di gubuk terdekat. Tapi yang dekat hanyalah gubuk tempat Pengko, pemuda gila sebab di-DO, dipasung. Ya, daripada-daripada, diputuskanlah bahwa ia akan sejenak singgah di sana. […]