Tari

TARI mengandung arti gerakan lemah gemulai atau menghentak beraturan. Dibawakan dari satu sampai banyak orang. Diiringi irama musik pengiring. Ada sinkronisasi antara irama musik dengan sang penari tadi.

Tapi tari dalam bahasa Aceh bermakna lain lagi. Tari berarti cantik, indah, enak dipandang. Keindahan itu tentu saja dalam lingkup yang luas. Punya nuansa tidak menjemukan, enak dipandang karena menarik.

Ketika Harian Aceh muncul dengan wajah baru dan logo baru, banyak komentar dari hadirin dalam upacara peresmian di Taman Sari, Kecamatan Baiturahman, Banda Aceh. Harian Aceh dikomentari sudah lebih cantik dari kemarin. Ada lagi yang mengatakan, “Nyoe ka lagak,” ini sudah bagus, menarik.

Kendati masih ada kekurangan di sana sini, tampilan pertamanya sudah gress… sudah memikat mata pembaca.

Komentar di sana sini yang kami dapatkan, Harian Aceh dengan logo baru, sudah mampu memikat pembacanya. Burung merpati yang selama ini hadir, sudah “diterbangkan ke langit lepas”. Cicem, bah lheueh jipo keudeh, haba beumeupue. Burung biarlah lepas terbang jauh ke sana, berita harus jelas. Begitu maknanya.

Dalam makna tari bahasa Indonesia, para pengasuh memakai pepatah, “Kami menari sesuai irama.”  Jangan ada kejadian, menyalahkan lantai karena rusak tarian.

Antara Tari Bahasa Indonesia dan Tari dalam Bahasa Aceh, kita coba sinkronkan dalam pemberitaan. Dalam hal-hal tertentu, berita yang berupa fakta harus juga ditunjang data. Wartawan tidak semata mencatat apa kata nara sumber. Tapi dia juga menggali fakta-fakta lain serta data-data berupa angka-angka, bila memang dibutuhkan.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses