Yahudi

yahudi

Dr Stephen Carr Leon, asal California heran, begitu banyak orang Yahudi di Amerika, dan hampir semua cerdas, berperan dalam perekonomian dan politik negara adikuasa itu. Ilmuwan, senator, anggota kongres, paling kurang jadi aktris, popular pula. Banyak yang mengabdi bidang sains, politik, tapi umumnya kaum Yahudi menolak dijadikan para militer atau bala tentara. Maka lihatlah, jarang keturunan Yahudi dalam batalyon tempur tentara Amerika yang dikirim ke Timur Tengah, Irak atau Afghanistan.

Stephen penasaran, dan mengumpulkan bahan untuk thesis Phd-nya dengan tema: Mengapa Yahudi pintar?Karunia Tuhan, kebetulan, atau hasil usaha?

Temuannya ternyata cukup mengejutkan! Anak Yahudi sudah didesain gizi, sifat seni dan ilmu pengetahuannya sejak dalam kandungan! Di Israel, seorang ibu mengandung kerap bernyanyi dan bermain piano. Lagunya Beethoven atau Sebastian Bach, yang tak lain buyut Yahudi juga. Si ibu membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami. Stephen pernah bertanya pada seorang ibu hamil Yahudi yang membeli buku matematika. “Apakah itu untuk anakmu? “Iya, ia masih dalam kandungan dan saya berharap ia jenius,” jawab si ibu.

Lain lagi soal makanan. Ibu hamil Yahudi pasti makan kacang badam, korma dan susu. Makanan utamanya roti dan ikan, kecuali kepala ikan. “Ikan baik bagi perkembangan otak, kepala ikan sebaliknya,” Mereka juga makan buah buahan. Kalau kita biasa makan nasi, hidangan penutupnya buah, di Israel sebaliknya. “Menyantap karbohidrat (nasi/roti) kemudian buah buahan akan menyebabkan kantuk, sehingga payah memahami pelajaran sekolah.” Rata rata anak Yahudi sejak SD sudah menguasai tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris.

Orang Yahudi jarang makan daging, dan mereka mengharamkan rokok (tembakau). “Nikotin merusak sel utama otak dan melekat pada gen, keturunan perokok pasti akan cacat otak,” ujar seorang ilmuwan Israel. Perokok boleh gusar pada ilmuwan Yahudi ini, namun berkat mereka pula, saat ini berbagai produk industri, transportasi, elektronika hingga senjata perang tercipta. Hitler pembantai Yahudi, namun menyelamatkan ilmuwannya untuk dijadikan tokoh sentral di balik kesuksesan persenjataan Jerman.

Ketika kalah, sebagian ilmuwan Yahudi dibajak Soviet dan Amerika sebagai tawanan perang. Sejak itu, kemajuan teknologi kedua negara meningkat pesat. Sayangnya, pertandingan kemajuan (persenjataan) itu kemudian membuat kedua negara adikuasa itu terlibat perang dingin. Di balik kedua raksasa itu, berdiri orang orang pintar bangsa Yahudi.

Di balik perang dingin mereka juga ada orang Yahudi. Maka tak kurang orang di Amerika dan Soviet, cemburu dan bahkan benci dengan kehebatan ilmuwan dan politikus Yahudi. Mereka dinilai pintar tapi licik, egois dan kurang berperasaan. Bumi ini seolah diciptakan untuk mereka. “Tapi tentu tidak semua Yahudi begitu,” kata Stephen. Kita wajib melahirkan bayi cerdas, kalau perlu lebih cerdas dari bayi Yahudi.Kebaikan bisa datang dari mana saja, bahkan terkadang terselip di antara kejahatan-kejahatan…[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.