Meugang

Hari ini pak Geuchik Bejo sibuk bukan kepalang. Wajahnya kusut seperti tisu yang kena saus di tong sampah dan dipijak gajah. Raut muka Geuchik Bejo merengut melihat sederetan nama daftar penerima daging meugang di desanya. Dia berdua dengan Abu Din yang diminta tolong verifikasi data calon penerima meugang berdasarkan lapor kadus. Bejo asek-asek ulee, sedangkan […]

Kado Pak Irwandi

Kita boleh saja berkelakar, tentang cinta, hidup, perih, air mata, mati, bahkan hingga surga dan neraka. Patut pula kita menyadari bahwa semua makhluk hidup memang semakin dekat dengan kematian. Tanpa bermaksud menggurui, Islam telah menegaskan tentang itu dalam Kitab Suci Alquran Nulkarim bahwa “Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.” Entahlah, melihat kepergian satu per […]

Surat

Cang  Panah, hanya istilah. Bukan benar-benar mencencang atau merajang nangka untuk kepentingan “kuah beulangong” waktu kenduri. Cang panah adalah pembicaraan dua orang atau lebih dengan topik yang tak terlalu terfokus. Tapi, Bung, saya tidak bisa ngomong bareng dengan Bung seperti yang dimaksudkan dalam terminologi cang panah, karena Bung sangat sibuk selama menjadi orang penting. Sebetulnya, bisa saja […]

Kampanye

Nyan ban… seumarak that Aceh. Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia kali ini berpacu dengan semangat kampanye partai politik. Dapat ditebak, di sejumlah daerah—mungkin Banda Aceh juga akan menyusul—bendera Merah Putih berpacu-lambai di sepanjang jalan. Jika dahulu, kita hanya melihat bendera Merah Putih dan umbul-umbul tanda penyambutan HUT RI, tahun ini, umbul-umbul itu dilengkapi dengan […]

Guruku

GURUKU, seorang guru sufi di India Utara, mengajarkan jihad pada murid-muridnya. Umumnya mereka remaja berumur 10-14 tahun. Jihad, bagi guruku, berarti Koshish dalam bahasa Urdu. To strive, to struggle. Sama sekali bukan to fight. “Jihad berarti berupaya sunggguh sungguh. Jihad bukan berantam, bertempur, atau berkelahi, mencaci-maki, apalagi membunuh. Jihad bekerja keras dan berupaya sungguh sungguh […]

Partai Lokal

Tiga tahun lalu saya ke Jakarta sebagai siswa pada salah satu sekolah SMA. Bang Ghazali Abbas masih di sana. Ketika Aceh dilanda tsunami, Bang Ghazali Abbas pulang menyaksikan musibah dahsyat itu. Ketika pemerintah mengumumkan GAM damai dengan republik ini, Cut Bang Ghazali memilih kembali menetap di Aceh, bahkan pada pemilihan gubernur tahun 2006 lalu, dia […]