Ketika sedang online Pengko teringat kampung halamannya. Masa kecil dihabiskannya dengan bermain-main bersama kawan-kawannya. Dan jika teringat itu ia akan terbayang pada Seunuman, kawannya yang paling suka memanjat batang rumbia. Seunuman memiliki hobi bermain dan bermain peh bruk (ketuk tempurung kelapa). Bermain peh bruk adalah kebiasaan anak-anak kampung jika sudah tiba bulan purnama. Sepulang mengaji […]
Penulis: Nazar Shah Alam
Studi Banding
Para geuchik di kabupaten Aceh Paki-Paki II senang sekali hatinya ketika mendengar berita bahwa mereka akan dibawa studi banding ke Pulau Jawa. Tak ayal, Geuchik kampung Pengko serta merta menjadi pemurah. Ia mentraktir semua orang yang duduk di warung kopi Di Langit Senja Berbianglala pada hari keberangkatannya. Dan dengan mengenakan pakaian safari, dikenakan pula kacamata […]
Ayam
Kucing dan kucing berantam memperebutkan sepotong ikan asin. Ayam masuk menyusup di celah-celah mereka bergelut dan mencuri potongan ikan asin itu. Dalam pada itu, ayam adalah pihak yang beruntung, sedang kedua kucing hanya menjadi penonton kala ayam mematuk-matuk ikan itu dengan luka yang sakitnya tak tertanggung. Maka kucing sama-sama akan menaruh dendam di kepala pada […]
Beruk
Kisah ini terjadi pada suatu hari yang panas walaupun angin meniup beringas. Maksum yang rupawan duduk santai di atas saung belakang rumahnya. Ia sedang merenungi diri, berpikir tentang pilihan hidupnya menjadi penulis. Di kampungnya yang jauh seperti ini, ia sama sekali tidak bisa melanjutkan pekerjaannya. Ia tak punya laptop dan di kampungnya tak ada seorang […]
Jingga
Shakir sedang merasakan jatuh cinta pada perempuan bernama Jingga. Sebagai penyair yang melankolis, Shakir merasakan perasaan itu benar-benar membuat jiwanya gemuruh. Ia menangis tersedu-sedu bila rindu. Sering sekali tiap malam ia menatap awan hitam pekat lalu menunjuk ke sana. Jarinya berpindah-pindah seakan sedang menghitung sesuatu. Di langit tak ada bintang, namun ia merasa angkasa sedang […]
Rambut
KABAR terbaru yang berhembus dari kampung jauh adalah Maksum yang rupawan itu telah gundul. Pengko terkencing-kencing membayangi kawannya itu. Bagaimana kemudian rupa sejawatnya yang rupawan bila rupanya telah tak lagi bermahkota lurus yang konon selama ini menjadi daya pikat tersendiri dari Maksum? Bagaimana kalau kemudian rambut Maksum tumbuh berbeda dengan muasalnya, menjadi keriting, menjadi gimbal, […]
Surat
MUSABAB Pengko telah menulis perihal kampusnya sekali dua di media, kini ia dikirimkan surat peringatan. Surat kaleng, kata orang. Bahwa surat itu kemudian berisi menggertak atau mengancam apa-apa yang telah Pengko tuliskan, ia sama sekali tak peduli. Ia tak gubris perihal isi surat itu. Ia sedang tertarik pada kisah seorang tukang kisah yang sedang resah […]
Kuah Tuhee
ALKISAH, kala Pengko masih kuliah. Kala itu sebenarnya prodi-prodi lain merayakan maulid sudah jauh-jauh hari selesai. Tapi di prodi Hitukulbasin, tempat Pengko kuliah, acara mulia itu baru akan dilaksanakan beberapa hari ke depan. Pengko tak dapat kabar tentang kepastian hari H. Namun ia kebetulan berkesempatan datang pada rapat evaluasi acara itu. Sebagai seorang yang menyukai […]
Pengko
HARI telah senja ketika Wak Lah baru saja selesai memotong rumput untuk sapi-sapinya. Rumahnya agak jauh dari tempat ia memotong rumput itu. Azan menggema. Wak Lah memutuskan untuk beristirahat sejenak di gubuk terdekat. Tapi yang dekat hanyalah gubuk tempat Pengko, pemuda gila sebab di-DO, dipasung. Ya, daripada-daripada, diputuskanlah bahwa ia akan sejenak singgah di sana. […]